Pentingkah Socioscientific Issues dalam Pembelajaran Kimia?

Apa kata para tokoh?

Dana L. Zeidler menyatakan bahwa SSI dapat membantu meningkatkan minat dan motivasi peserta didik dalam belajar sains serta membantu mengembangkan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan komunikasi. Selain itu, Roger A. Pielke Jr., seorang profesor di University of Colorado Boulder, berpendapat bahwa SSI dapat membantu masyarakat untuk lebih memahami sains dan teknologi yang terkait dengan isu-isu sosial. Selanjutnya ada Robert L. Linn, seorang profesor di University of Colorado Boulder, yang menekankan pentingnya guru untuk mengintegrasikan SSI dengan baik ke dalam kurikulum sains. Sementara David R. Brooks, seorang profesor di University of Nebraska-Lincoln, berpendapat bahwa SSI dapat membantu meningkatkan keterampilan berpikir kritis, kemampuan berargumentasi, dan kepekaan moral peserta didik. Beliau juga menekankan pentingnya mengajarkan SSI secara konsisten dan terstruktur agar peserta didik dapat mengembangkan pemahaman yang lebih dalam.



Memangnya, SSI itu apa sih?

SSI (Sosioscientific Issues) merupakan penggunaan topik-topik terkait sains secara disengaja agar siswa dapat terlibat dalam dialog, diskusi, dan debat. Topik-topik tersebut pada dasarnya kontroversial, dilematis dan tidak terstruktur (ill-structured), tetapi memiliki unsur tambahan yang memerlukan penalaran moral atau evaluasi masalah terkait etika dalam rangka pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah tersebut. SSI yang dirancang secara bermakna dan menarik bagi siswa, memerlukan penalaran yang berlandaskan bukti-bukti ilmiah, dan memberikan konteks untuk memahami informasi ilmiah (Sadler, 2004a; Zeidler, 2003). SSI biasanya melibatkan keputusan yang kompleks, tidak hanya mempertimbangkan aspek ilmiah, tetapi juga nilai, norma, dan kepentingan sosial. Oleh karena itu, SSI menantang para siswa, ilmuwan, dan masyarakat untuk mempertimbangkan berbagai aspek ini secara bersama-sama untuk menentukan keputusan apa yang patut diambil untuk isu-isu yang disajikan. Beberapa contoh SSI meliputi perubahan iklim, penggunaan energi, pengolahan limbah, kloning manusia, penggunaan pestisida, genetika, dan obat-obatan.



Peran SSI dalam Pembelajaran Kimia

Pembelajaran kimia di sekolah seharusnya dapat membentuk pemahaman kimia melalui pengerjaan masalah nyata, sehingga siswa dapat lebih memahami adanya hubungan erat antara kimia dengan lingkungan sekitar, dapat membangun konsep kimia secara mandiri, serta terampil dalam menyelesaikan masalah melalui proses berfikir sains. Untuk itu, dalam pembelajaran kimia perlu menghadirkan masalah nyata. Oleh karena itu, SSI digunakan sebagai salah satu pendekatan dalam pembelajaran yang menghadirkan isu-isu sosial berkaitan dengan sains yang ada di masyarakat.



Hasil Review

Judul artikel jurnal internasional yang saya review adalah "Socioscientific Issues: Theory and Practice" yang ditulis oleh Dana L. Zeidler dan Bryan H. Nichols dan diterbitkan pada tahun 2009 di jurnal International Journal of Science Education. Artikel ini membahas tentang pentingnya penggunaan Socioscientific Issues (SSI) sebagai sarana untuk mendukung peserta didik dalam pembelajaran sains.

Artikel ini membahas beberapa keuntungan dari penggunaan SSI dalam pembelajaran sains, antara lain:

  1. Memotivasi peserta didik. SSI dapat membantu meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar sains, karena isu-isu yang dibahas lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini dapat membantu meningkatkan minat peserta didik dalam sains dan memotivasi mereka untuk terus belajar.

  2. Mengembangkan keterampilan berkomunikasi. Dalam pembahasan SSI, peserta didik akan dituntut untuk berbicara dan mendiskusikan ide-ide mereka dengan orang lain. Hal ini dapat membantu meningkatkan keterampilan berkomunikasi peserta didik.

  3. Meningkatkan keterampilan kerjasama. Dalam pembahasan SSI, peserta didik akan dituntut untuk bekerja sama dengan orang lain dalam mencari solusi yang terbaik. Hal ini dapat membantu meningkatkan keterampilan kerjasama peserta didik.

  4. Meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan analitis. Peserta didik akan ditantang untuk mempertimbangkan berbagai faktor dalam SSI, termasuk fakta ilmiah, nilai-nilai sosial, dan dampak terhadap lingkungan. Hal ini dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis.

Disamping itu, artikel ini juga mencatat beberapa tantangan dalam menggunakan SSI dalam pembelajaran sains, antara lain:

  1. Keterbatasan pengetahuan guru. Guru yang tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang SSI dapat menghadapi kesulitan dalam membimbing pembahasan SSI.

  2. Tantangan dalam menemukan isu yang relevan. Menemukan isu yang relevan dan menarik bagi peserta didik dapat menjadi tantangan.

  3. Tantangan dalam mengintegrasikan SSI ke dalam kurikulum. Integrasi SSI ke dalam kurikulum sains dapat menghadapi tantangan, terutama jika kurikulum sains yang ada sudah terlalu padat.


Kesimpulan

Artikel yang direview secara garis besar menyatakan bahwa penggunaan SSI dalam pembelajaran sains memiliki potensi untuk mendukung peserta didik dalam pengembangan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan komunikasi, serta meningkatkan motivasi dan minat peserta didik dalam sains. Namun, tantangan dalam penggunaan SSI juga diperlukan. Penggunaan SSI dalam pembelajaran kimia dapat membantu meningkatkan pemahaman peserta didik tentang bagaimana ilmu kimia mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan berbagai isu sosial yang terkait dengan kimia. Jadi, apakah SSI berpotensi untuk mendukung peserta didik? Ya, socioscientific issue (SSI) memiliki potensi besar untuk mendukung peserta didik dalam meningkatkan pemahaman ilmiah, mengembangkan keterampilan kritis, mengembangkan keterampilan berbicara dan mendengar, meningkatkan keterlibatan peserta didik, serta memperkuat keterampilan kepemimpinan. SSI dapat menjadi alat yang efektif untuk mendukung peserta didik dalam pengembangan pemahaman ilmiah, keterampilan kritis, dan keterampilan sosial dan emosional.


Referensi :

Zeidler, D. L. dan Nichols B. H. (2009). Socioscientific Issues: Theory and Practice. Journal of Elementary Science Education, Vol. 21, No. 2, pp. 49-58.

Komentar

Postingan Populer